- Untuk warna-warna gelap (hitam, merah, ungu tua, biru dongker, maroon atau warna-warna tua/gelap/pekat lainnya), rendam air cuka sebelum di cuci. Saat mencuci, gunakan soft detergent misalnya cairan pencuci untuk pakaian bayi. Bila tidak ada, ganti deterjen dengan sabun bayi yang lembut. Hindari penggunakan detergent dengan kandungan pemutih. Untuk cucian pertama - ketiga pisahkan aja, karena residu warna sisa-sisa dari proses pencelupan selalu ada. Perbanyak air dan bilasan pada cucian pertama sampai dengan ketiga.
- Hindari penggunaan mesin cuci. Gilasan atau rotasi mesin cuci bisa membuat rajutan melar dan berbulu.
- Gunakan air dingin ketika mencuci. Tak perlu dikucek, cukup rendam baju rajutan dalam larutan shampo/sabun baby, lalu bilas hingga bersih dan jangan diperas.
- Keringkan busana rajut dengan cara meletakkannya di bidang datar yang rata. Jangan digantung agar baju tidak kehilangan bentuk.
- Disimpan dengan cara digulung, ini menghindari lipatan-lipatan yg akan terjadi kalau kita menyimpannya dengan cara di lipat.
- Baju rajutan siap di pakai kapan saja tanpa perlu di setrika.
Pada dosis tinggi, larutan alkalin bahkan dapat merusak serat dasar wol sehingga struktur keseluruhan melemah dan mudah rusak. Bukan hanya pakaian lebih mudah usang namun juga tidak terlihat atau terasa nyaman.
Jangan gunakan air panas bila mencuci wol karena dapat menyebabkan warna luntur dan merusak serat wol. Sebaliknya, suhu air harus hangat-hangat kuku.
Tips: Jangan biarkan air mengalir langsung ke wol karena dapat membuat serat wol menjadi kusut.
Mencuci dengan tangan atau mesin?
Wol memiliki serat yang halus dan harus ditangani dengan hati-hati. Beberapa pakaian wol dapat dicuci dengan mesin (selalu lihat label dengan cermat terlebih dulu).
Namun, sebelum memasukkan pakaian wol ke dalam mesin, pastikan:
- Label cara penanganan menyatakan pakaian dapat dicuci
- Petunjuk pada label cara penanganan diikuti
- Program pencucian yang benar diikuti. Semakin lembut semakin baik. Jika ragu, lihat buku petunjuk produsen mesin cuci.
- Jika pakaian wol tidak boleh dicuci dengan mesin atau Anda ragu, cuci dengan tangan. Pencucian harus dilakukan dengan mengucek lembut pakaian di bak atau ember cuci selama beberapa menit. Selanjutnya remas dengan lembut untuk mengeluarkan sebanyak mungkin air.
Setelah dicuci menggunakan tangan, bilas wol dengan baik. Gunakan air dengan suhu yang sama seperti untuk mencuci. Remas dengan lembut untuk mengeluarkan sebanyak mungkin air.
Mengeringkan: Jangan peras wol dengan mesin
Siklus pemerasan mesin cuci tidak disarankan untuk wol yang sangat halus, seperti mohair dan angora. Sebagai gantinya, gulung dalam handuk dan remas dengan lembut untuk mengeluarkan sebanyak mungkin air. Untuk mengeluarkan kelebihan air dari jenis wol lainnya, Anda dapat menggunakan siklus pemerasan sangat pelan (untuk petunjuk, lihat label cara penanganan).
Bila kelebihan air telah dikeluarkan, balikkan pakaian dan letakkan pada permukaan rata untuk dikeringkan, sesuai dengan bentuk dan ukuran awalnya. Pastikan untuk tidak mengeringkan pakaian wol di bawah sinar matahari langsung agar warnanya tidak berubah. Jangan keringkan wol dalam pengering pakaian, atau di dekat api maupun radiator.
Menyetrika: Gunakan uap
Banyak pakaian wol yang tidak perlu disetrika, namun kain yang sangat lembut akan terlihat lebih baik jika ditekan. Pastikan Anda menggunakan penguapan. Jika tidak ada setrika uap, letakkan kain lembab di atas pakaian dan setrika dengan ringan. Angkat dan letakkan setrika pada pakaian, bukan didorong. Jangan setrika pakaian yang basah. Tunggu hingga kering atau hampir kering.
Rajutan akrilik:
Akrilik mudah melar, karenanya Anda harus mengikuti petunjuk label cara penanganan pada setiap pakaian dengan cermat. Cara penanganan akan membedakan antara kardigan yang pas atau yang menggantung longgar.
Hiasan:
Hiasan pada pakaian dapat mempengaruhi cara pencucian atau produk yang digunakan. Misalnya, jika pakaian memiliki kerah kulit, label cara penanganan mungkin adalah Dry Clean meskipun bagian lain pakaian dapat dicuci.
0 comments:
Post a Comment